Kamis, 06 Januari 2011

HUKUM

Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Pelajar Marak
KasusPenyalahgunaan Narkoba Di Tingkat Pelajar





Banyaknya kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya yang menimpa siswa sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah umum di DKI Jakarta membuat orang tua murid resah. Karenanya mereka berharap perlu adanya komunikasi yang baik antara guru dan murid khususnya soal perilaku anak. Bukan hanya itu para orang tua juga meminta aparat kepolisian untuk bertindak lebih keras lagi dalam penegakkan hukum terhadap para bandar narkoba agar tidak lebih banyak lagi jatuh korban terutama dikalangan remaja.
bagaimana masa depan negeri ini kelak?
Sejumlah orang tua murid yang ditemui disejumlah sekolah dasar di Jakarta mengaku resah karena berita mengenai penyalahgunaan narkoba yang tidak pernah berhenti.
Kekhawatiran orang tua murid itu wajar jika melihat data jumlah pemakai narkoba yang terus meningkat terutama di Jakarta.

Pemakai Sekaligus Pengedar
Dari kanak-kanak hingga orang dewasa, siapa yang tak kenal dengan narkoba (narkotika dan bahan adiktif). Benda berbentuk serbuk putih ini begitu mudahnya beredar ke sekolah-sekolah dan tempat-tempat potensial remaja biasanya berkumpul. Tak kepalang tanggung, pelajar sekolah dasar di Jakarta pun disinyalir banyak yang terlibat sebagai pemakai sekaligus pengedar.

Banyak penyuluhan dan pencegahan narkoba tetapi narkoba tetap marak, supremasi hukum belum sepenuhnya ditegakkan dan belum terjalin kerja sama yang baik antara penegak hukum dan instansi terkait.
Belum adanya keberanian para orang tua untuk mengungkapkan bahwa anaknya terlibat narkoba juga menjadi salah satu kendala lambatnya penangangan kasus ini. Selain itu, pemanfaatan RSUD Jiwa dan Narkoba milik Pemda DKI Jakarta di daerah Duren Sawit, ternyata kalah “tenar” dengan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Fatmawati Jakarta. Padahal, Rumah Sakit yang menelan dana Rp 30 milyar dibangun pemerintah guna menyiasati tingginya penderita akibat kecanduan narkoba dan meringankan biaya penderita yang harus berobat ke rumah sakit swasta.


Melencengnya sebagian remaja pada prilaku seks bebas, karena ketidaktahuan remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Beruntung, belum lama ini pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR) telah dimasukkan dalam kurikulum SLTP. Penempatan ini dinilai cukup tepat, karena bila masuk kurikulum SMU, sudah terlambat dan anak-anak SMU sudah terlibat seks bebas secara serius. Kendati demikian, sampai saat ini kurikulum baru ini dinilai banyak kalangan belum efektif benar.

ukuran keberhasilan dari adanya kurikulum baru ini, tergantung pada individu. Penyuluhan narkoba yang diberikan di banyak tempat, pasti mencoba memberikan yang terbaik, tapi setelah keluar dari lingkungan itu tergantung pada pilihan dirinya.

sejak dicanangkan program pencegahan Narkoba di kalangan pelajar berbagai cara telah dilakukan Badan Narkotika Provinsi (BNP), namun karena kompleksnya permasalahan yang dihadapi program BNP di arahkan melalui pendekatan sistem yang melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk semua anggota masyarakat.
Karenanya pendekatan yang saat ini dikembangkan BNP DKI Jakarta adalah penanggulangan Narkoba berbasis masyarakat, dengan cara melatih masyarakat agar berperan aktif dalam penanggulangan narkoba, terutama dikalangan pelajar yang belakangan ini makin memprihatinkan.
Upaya yang dilakukan LSM dan masyarakat untuk mencegah narkoba seakan tidak pernah ada habisnya, namun penyalah gunaan narkoba terutama dikalangan pelajar makin marak. Hal ini tidak terlepas karena permasalahan ini berkaitan erat dengan tingkah laku individu. Karenanya efektif atau tidaknya upaya yang dilakukan tergantung Ilmu pengetahuan mereka dalam mempertahankan budaya sendiri. Yang penting anak-anak ini telah diberi bekal agar mereka mengetaui baik buruknya penggunaan Narkoba.





kuple, nama akrab dari septian, anak muda yang pernah menyalahgunakan narkoba, mengatakan anak-anak seusia dirinya memeang dalam masa keingintahuan yang begitu besar, oeh karena itu dia pun mencoba narkoba atas dasar rasa keingintahuannya akan narkoba. saat ditanya mengenai motivasi menggunakan narkoba, dirinya menjawab tidak ada omotivasi apapun dalam dirinya untuk menggunakan narkoba, tidak lain dan tidak lebih hanya rasa keingintahuannya saja. "kuple" juga menambahkan bahwa dirinya juga pernah tertangkap basah saat ingin membeli atau mencari narkoba jenis obat-obatan yang akan ia gunakan bersama teman-temannya.

Depan bioskop lama,senen. tempat dirinya pernah tertangkap tangan tengah membawa dua plastik sedang yang berisi narkoba jenis obat-obatan. kurungan selama 4 bulan lebih ternyta mampu merubah pola pikir dirinya terhadap penggunaan narkoba. dengan nada polos 'kuple' berkata, pokoknya tidak ada pengaruh dari manapun selain rasa keingintahuan diri saya saja terhadap narkoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar